Tanah Rantau
Kala itu... tak ku dengar lagi kicauan burung yang mengalun
merdu,
Tak ku dengar pula sapaan angin nan sejuk meresap ramah
Tak juga ku lihat hamparan empang berbaris rapi di sepanjang
desa
Yah... kini aku sudah berada di kota
Di kota rantau tepatnya..
Meski dengan bekal seadanya
Aku rela meninggalkan rumah
Jauh dari keluarga dan sanak saudara
Demi merantau mencari sebait ilmu di surabaya
Tak ada siapapun yang aku kenal di sana
Selain teman seperjuanganku dari MA
Bersama-sama berjuang menimba ilmu demi masa depan
Yah.... Cuma dia satu-satunya
Di rumah kost nan sederhana itu,..
Ku temui banyak orang yang mungkin sama-sama sedang
berjuang,
Tapi aku tak kenal, siapa, darimana, dan bagaimana mereka?
Pertemuan itu mengharuskanku untuk saling berjabat tangan,
Kita pun saling mengucap nama dan daerah asal
Suasana masih terasa kaku pada saat itu,
Namun perlahan kekauan itu berubah menjadi kecerian,
Membentuk keharmonisan keluarga dan persahabatan
Meskipun terkadang dibumbui rasa kecemburuan sosial
Kita tetap berjuang bersama,
Menapaki jalan kehidupan yang berliku tajam
Meski dengan fasilitas seadanya
Mencoba berani membuka mata
Di tengah kejamnya kota surabaya
Berolah fikir menyulap suasana
Meski dengan tenaga semampunya
Mencoba berdiri mengahadapi masalah yang ada
Di antara lelahnya memandang meja kerja dan bangku kuliah
Berolah energi memacu sejahtera
Dengan iman sekuatnya
Mencoba bertahan membanting kendala
Di antara beban yang memberatkan kepala
Berolah ikhtiar dalam harapan dan do’a
Karena kita yakin bahwa kita bisa dan kita mampu,
Melewati kehidupan dunia yang penuh tantangan dan cobaan.
Tak terasa.... hampir empat tahun kita lewati hari-hari
bersama,
Dalam suka maupun duka,
Dalam segala keadaan yang mampu mendewasakan pikiran kita,
Yang dapat dijadikan bekal untuk kehidupan kita selanjutnya
Kini raga kita mulai terpisah
Menapaki jalan kehidupan masing-masing
Yang InsyaAllah semua akan berakhir indah
Selalu mendapat Rahmat dan Ridho dari-Nya
Namun, tak bisa ku pungkiri Kawan.....
Malam ini ku rindu kalian...
Ku rindu canda tawa yang menghiasi hari-hari kita
Kebersamaan yang tak pernah ada penatnya
Sapaan ramah tetangga sekitar,
Saat belajar dan tidur bersama,
Menangis dan tertawa,
Rebutan hari untuk mengisi jadwal piket,
Diomelin ibuk dan bapak kost,
Saling mencurahkan isi hati untuk mencari solusi
Saat harus berkeluh-kesah di sepertiga malam kita
Bahkan saat pulang kampung bersama,
Itulah yang membuat hari-hari kita indah,
Dan itu pula yang sedang ku rindukan malam ini,
Kalian Sahabat sekaligus Keluargaku..
Raga kita sekarang mungkin terpisah
Namun jiwa kita tetap menyatu seperti dulu
Do’aku selalu ku persembahkan untuk kalian,
Silahkan lanjutkan perjuangan kalian
Melanjutkan langkah kehidupan,
Semoga kelak raga kita bisa berjumpa kembali di kesuksesan
kita
Yang tentunya dalam senyum yang lebih indah.
Terima kasih atas kenangan yang telah kalian berikan.
Terima kasih tanah rantau yang sudah mengajarkanku banyak
hal
Untuk tetap kuat dan bertahan dalam mengarungi bahtera
kehidupan.
Salam Sukses untuk kalian....
Created by Neng NeAny
2 komentar:
Kisah yang menarik dan penuh makna.
sekarang sudah pulang kah?
Salut dan bangga atas kerja keras,terus berjuang dan memberikan manfaat dan berbagi dg sesama.
Posting Komentar